BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi Like A Champ With The Help Of These Tips > 자유게시판

본문 바로가기
사이트 내 전체검색

자유게시판

BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi Like …

페이지 정보

작성자 Sung 댓글 0건 조회 771회 작성일 24-03-23 04:58

본문

BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




RRD_Hardcore_2017.jpgBDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, ialah subkultur yang telah menjadi subjek pro kontra dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena budaya yang rumit, BDSM menimbulkan beraneka reaksi dari masyarakat lazim, mulai dari penolakan sempurna sampai pemahaman yang mendalam.

69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
69 sex
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
amateur
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
anal
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
japanese sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
massage sex
polbin.ac.id
iainbdg.ac.id
unopass.co.id
go.id
desa.id
go.id
nisd.ac.lk
poltekkes-banjarmasin.ac.id
gunnebo.co.id
ystar.edu.vn
stit-alkifayahriau.ac.id
wika.co.id
go.id
ats-sorowako.ac.id
poltekkes-banjarmasin.ac.id
examnr.io
rockefellerfoundation.org
sdsu.edu
arvato.co.uk
sdsu.edu
go.id
go.id
ifwd.co.id
stanford.edu
mtsassaidiyyah1984.sch.id
go.id
go.id
unsia.ac.id
rsmublitar.co.id
forumosisjabar.id
go.id
go.id
go.id
stikestelogorejo.ac.id
go.id
harvard.edu
go.id
rsuamanah.com
stanford.edu
mtsassaidiyyah1984.sch.id
ifwd.co.id
go.id

bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex
bdsm sex


Sejarah BDSM: Dari Kuno Sampai Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, sanksi lahiriah, dan permainan kekuasaan sudah ada dalam sejarah manusia sejak zaman kuno. Sebagai figur, dalam kebudayaan Romawi kuno, kekerabatan dominasi dan submisi sering kali kali terjadi dalam bentuk perbudakan seksual. Padahal beraneka praktik ini mempunyai akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru timbul pada abad ke-20.

Pada awal abad ke-20, contoh-figur seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang familiar dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman permulaan tentang konsep-konsep yang berkaitan dengan BDSM. Kecuali itu, di era yang sama, Sigmund Freud menyampaikan konsep sadisme dan masokisme sebagai bagian dari teori psikoanalisisnya.

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, saat komunitas-kelompok sosial rahasia mulai terwujud di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama jangka waktu ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan hukum-undang-undang yang mengantar praktik-praktik mereka, serta menyajikan konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam semua interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Merupakan praktik mengikat atau memegang gerakan seseorang menggunakan tali, rantai, atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage bisa bervariasi, mulai dari keindahan dan eksplorasi sensual sampai permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan undang-undang-hukum yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme merupakan kepuasan seksual yang diperoleh dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme yaitu kepuasan dari mendapatkan rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini bisa dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang jelas.

4. Consent: Persetujuan yaitu pilar utama dalam praktik BDSM. Seluruh perbuatan harus didasarkan pada kesepakatan yang terang dan diberi secara sukarela oleh segala pihak yang terlibat. Persetujuan ini harus bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Terhadap BDSM

Sedangkan praktik-praktik BDSM sudah berkembang dan diterima secara luas di antara komunitas yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang mengelilingi subkultur ini. Salah satu kritik utama ialah bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, sedangkan penyokongnya menegaskan bahwa semua perbuatan dilaksanakan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari segala pihak yang terlibat.

Beberapa juga cemas bahwa praktik-praktik BDSM dapat memperkuat ketidaksetaraan gender dan menjadikan kesalahpahaman seputar apa yang hakekatnya sehat dalam kekerabatan seksual. Tapi, penyokong BDSM berargumen bahwa subkultur ini hakekatnya mendorong komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan, serta pemberdayaan individu untuk mengeksplorasi dan menyatakan keinginan mereka dengan aman.



BDSM adalah subkultur yang kompleks, dengan akar sejarah yang panjang dan perkembangan modern yang terus berlanjut. Meskipun masih menghadapi banyak kontroversi, BDSM telah berkembang menjadi komunitas yang terorganisir dengan bagus, dengan prinsip-prinsip seperti keselamatan, kesadaran, dan persetujuan yang menjadi petunjuk utama.

Penting untuk diingat bahwa praktik-praktik BDSM wajib selalu dilaksanakan dengan persetujuan bebas dan sukarela dari semua pihak yang terlibat. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan skor-poin yang mendasari subkultur ini, masyarakat dapat lebih terbuka terhadap beragam format ekspresi seksual dan mendukung kebebasan individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka dengan aman dan sehat.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.

회원로그인

접속자집계

오늘
3,064
어제
4,501
최대
24,128
전체
3,227,170

그누보드5
Copyright © 소유하신 도메인. All rights reserved.